Kopi Cut Zein & Kacang Khas Beurawe
Kedai kopi yang telah berdiri sejak 1945 ini dikelola oleh Muhammad Zain Sulaiman yang akrab dipanggil Cut Zen selalu banyak pengunjung sepanjang hari. Selain kopi yang lezat, tempatnya juga cukup strategis. Tidak heran bila rasa kopi Cut Zen ini cukup nikmat karena selain sudah berpengalaman lama di bidang perkopian di tanah air, keluarga ini juga dikenal sebagai ekpostir kopi ke Manca Negara. Seperti kopi Aceh lainnya, pembuatan Kopi Tarik ini dilakukan dengan cara menyeduh di dalam saringan yang ditempatkan di dalam wadah alumunium. Wadah tersebut dipanaskan melalui air yang mendidih yang terletak di bawah wadah tersebut. Kopi yang rasanya sangat lezat tersebut terbuat dari biji kopi pilihan dan diolah secara bersahaja sebelum dijadikan minuman. Bila ingin minum kopi beurawe di rumah, anda juga dapat membeli bubuk kopi yang telah terbungkus untuk dibawa pulang. Sebagai teman Kopi, juga tersedia makanan seperti jajan pasar, nasi gurih (bu guri) dan mie Aceh yang dapat dipesan di dekat kedai kopi tersebut.
Ruko tiga muka yang terletak di jalan T. Iskdandar, Beurawe itu setiap pagi begitu ramai. Inilah warung kopi Cut Zen. Biasanya dari pukul 7.30 WIB pengunjung mulai berdatangan.
Ada yang pakai baju seragam Pegawai Negeri Sipil atau PNS, ada juga pakaian biasa. Sebelum berangkat ke tempat kerja, mereka singgah dulu di sana, apalagi kalau bukan untuk ngopi pagi.
Warung kopi Cut Zen bagi sebagian orang terutama di luar Banda Aceh belum begitu familiar. Tapi bagi pecinta kopi di Kutaraja, Cut Zen seolah menjadi tempat dimulainya aktivitas sehari-hari.
Selain kopi, disini juga tersedia sanger. Tapi jangan sesekali anda meminta minuman sachet atau instan, karena tidak tersedia disini. Penganan yang tersedia juga terbilang tradisional. Ada pulot, buleukat u dan buleukat teugenton.
Buleukat u, dibungkus dengan daun pisang berbentuk seperti piramida segi empat. Di bagian atas sembulan kelapa parut warna coklat membuat menarik.
Sedangkan harga segelas kopi hanya Rp3 ribu. Kalau punya uang Rp2 ribu bisa minta kopi pancong atau setengah gelas.
Bahkan para pecinta kopi Cut Zen telah memiliki komunitas sendiri. Namanya Forum Silaturrahmi Penikmat Kopi Beurawe (Forsilakubra). Dulunya diketuai oleh Zulkifli Saidi atau Zul Namploh, mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh.
Penikmat kopi Cut Zen dari golongan bawah hingga kalangan pejabat. Saya pernah melihat suatu pagi, Buhkari Daud saat masih menjabat Bupati Aceh Besar dan Gade Salam, bupati Pidie Jaya duduk satu meja di Cut Zen. Bahkan, sekelas Pangdam, Adi Mulyono pernah duduk ngopi disini. Politikus kawakan Golkar, Akbar Tanjung pun saat ke Aceh sudah merasakan kenikmatan kopi Cut Zen
Kopi Cut Zein Beurawe yang terkenal dengan aroma dan rasa yang nikmat.
Kacang beurawe merupakan snak khas dari gampong beurawe yang merupakan indusrti rumah tangga.